Posted by hmiisipkhatulistiwa
|
Himpunan Mahasiswa Islam |
Dunia dewasa ini mengalami transformasi social secara revolusioner yang belum pernah dialami oleh umat manusia selama ini. Dimana-mana terjadi perubahan dalam pergaulan hidup masyarakat yang terbuka karena pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Hubungan keluarga menjadi renggang dan bukan tidak mungkun terjadi perang antar generasi. Mengingat memang perubahan social itu terjadi sulit memang untuk mengontrol karena perubahan itu terjadi secara massif dan hamper semua lini social dan budaya dirong-rongnya. Tapi ini lah dinamika hidup manusia selaku makhluk social. Melihat hal itu terjadi disinilah peran generasi muda atau para intlek harus dapat menyeimbangi perubahan social yang terjadi lebih khusus nya kader-kader HMI, yang memang notabeni memiliki jiwa indepedensi dan integritas tinggi.
HMI selalu mengikuti dinamika kehidupan masyarakat dan berusaha melakukan pembaharuan agar Negara Indonesia semakin maju dan bermartabat. Sebagai organisasi mahasiswa dan organisasi kader, HMI memiliki peran penting bagi masyarakat dan Negara, sehingga atas perannya tersebut HMI selalu berusaha menyiapkan SDM yang berkualitas, sebut saja seperti kanda akbar tanjung, hamdan zulfa, jusuf kalla, mahfud MD dan masih banyak lagi kader-kader HMI yang memiliki peran penting di dalam bangsa dan Negara ini.
Karena HMI selalu melakukan proses kaderisasi yang berkesinambungan yang terus menerus sebagai proses untuk meningkatkan kualitas kader itu sendiri. Dan tentu setiap kader digembleng secara kontiu harapannya agar kader mampu mencapai tujuan lima insane HMI yaitu insane akademis,pencipta , pengabdi, yang bernafaskan islam serta bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil dan makmur yang diridoi ALLAH SWT. Selain dari pada itu kader HMI juga ikut menterjemahkan proses demokratisasi kehidupan bangsa dan bernegara. Itulah sedikit gambaran perjuangan kader-kader HMI dimasa lampau yang selalu menjadi ingatan sejarah yang membanggakan bagi kader-kader HMI dimasa kini.
Jika kita mnoleh kebelakang memang sejarah HMI sangat membanggakan karena militansi kader yang tidak diragukan lagi, tapi realita yang terjadi sekarang militansi dan nilai-nilai HMI tidak lagi tampak pada diri kader-kader HMI, yang tampak adalah sifat-sifat egosentris dan dekotomi belaka. Alhasil yang terjadi kader-kader HMI hari ini tidak lagi berbicara tentang umat dan bangsa tapi lebih banyak mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok. Tentu kita yang merasa menjadi kader HMI yang memiliki sikap indepedensi dan mejunjung tinggi nilai-nilai perjuangan HMI merasa sedih melihat kondisi kader yang semakin jauh pada nilai-nilai dan cita-cita HMI.
Inilah menjadi PR kita semua tentu hal tersebut terjadi tidak secara instan, pasti ada factor-faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, dan ini lah tugas kita bersama para kader yang masih memiliki jiwa luhur dan kebenaran untuk merekonstruksi kembali nilai-nilai yang diwariskan oleh para pendiri dan pejuang HMI.
Mungkin saja ada yang salah pada system pekaderan atau ada hal yang lain seperti pengaruh teknologi, social dan budaya yang mengalami perubahan tanpa batas. Maka dari itu hal-hal yang tidak subtansial jangan terlalu kita perdebatkan marilah kita bersama mengkaji kembali apa yang salah dan dosa apa HMI hari ini sehingga kader-kader jauh dari pada nilai-nilai perjuangan HMI itu. Kalau ini tidak cepat kita benahi maka jangan berharap HMI bisa berbicara banyak terhadap umat dan bangsa kedepannya. YAKUSA
AKU BERPIJAK PADA KEBENARAN ISLAM
AKU BERJUANG ATAS NAMA YANG MAHA BENAR
AKU BERTINDAK ATAS RUH KEISLAMAN
AKU BERHIMPUN DALAM SUATU KALIMAH YANG MEMPERSATUKAN
AKU BERFIKIR ATAS DASAR NILAI-NILAI PERJUANGAN
AKU BERBICARA ATAS DASAR KEILMUAN
DEMI ALLAH, AKU RINDU AKAN MASA YANG TELAH LAMPAU
AKU RINDU DENGAN KADER-KADER MILITAN
AKU RINDU AKAN KELUHURAN DAN KEBERSAMAN
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM.
Penulis : Bambang Sudarmono
ADS HERE !!!