|
Penulis : Hengki Hayatullah Jabatan : Ketua Bidang PTKP HMI FISIP UNTAN |
Masyarakat akan dirugikan dengan banyaknya persebaran berita yang tidak jelas atau hoax.
Kami sangat menyesalkan oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan media untuk memfitnah. Isu hoax, tidak hanya menghabiskan tenaga dan menguras emosi, namun juga tidak menutup kemungkinan bisa mengganggu stabilitas negara.
Terganggunya stabilitas negara bisa dipicu dari massive-nya informasi palsu yang diterima tanpa adanya penyaringan dan konfirmasi dari sumber yang benar. Hal ini bukan saja menghabiskan energi, namun juga sangat berpotensi mengganggu keamanan nasional.
marak munculnya hoax itu memang di saat-saat seperti ini. Menjelang Pilkada, Pilpres, atau pada saat ada kebijakan baru. Misalnya seperti yang harga STNK kemarin, mulai dari yang isunya politik sampai yang menyangkut ke SARA.
Pemerintah dalam hal ini harus memberikan pencerdasan kepada masyarakat, mungkin untuk kalangan masyarakat yang berpendidikan bisa lebih cerdas dalam menyaring informasi, mana yang valid dan mana yang hoax. tapi bagi masyarakat awam, misalnya di “perbatasan” yang susah akan sinyal, mendapatkan informasi bahwa agama selain agama mereka adalah musuh dan harus di perangi.
Bagi yang beragama Kristen meilhat orang yang pakai sorban, peci atribut umat muslim harus di bunuh. Kemudian yang Islam melihat orang-orang yang memakai kalung salib harus di perangi karena jihad, dan agama-agma lainya dibentur-benturkan.
Kemajuan teknologi sangat menguntungkan, kita sangat bersyukur bisa memberikan informasi yang cepat kepada seluruh wilayah di tanah air. Akan tetapi oknum yang berkepentingan memanfaatkan hal ini untuk mendapatkan keuntungan.
Karena kemajuan teknologi bisa berdampak positif dan negatif umat beragama dan seluruh lapisan masyarakat harus peka dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan NKRI. kita ingat selalu bangsa indonesia yang bhineka tunggal ika akan sangat merugi jika karena berita hoax kita jadi terpecah belah.
Tidak menutup kemungkinan adanya pemberitaan hoax yang begitu heboh di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini dimanfaatkan oleh negara lain yang berkepentingan terhadap indonesia.
Kita lihat akhir-akhir ini ideologi kita di ganggu, hal bersifat sensitive umat beragama di benturan-benturkan ini bisa menimbulkan perpecahan. Masalah ahok yang begitu viral sampai keseluruh wilayah di indonesia.
Menjadi perhatian dunia, dimana terjadi aksi demonstran besar-besaran yang jauh lebih banyak dari aksi tuntutan reformasi 1998.
Stabilitas politik, kita lihat para elit politik sekarang saling serang demi kekuasaan, oportunis, mereka kurang memperhatikan masyarakat, karena reformasi yang kebablasan, mediapun hari ini di kendalikan elit politik.
Sungguh sangat memperihatinkan beberapa tahun yang lalu mungkin ada berita hoax tapi tidak seperti sekarang, karena akan pilkada mulai lagi bermunculan berita hoax.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mulai diberlakukan pada Senin, 28 November 2016.
Hal ini menuntut masyarakat agar lebih berhati-hati di ranah media sosial. Di dalam UU ITE itu dijelaskan bahwa masyarakat dilarang membuat dan menyebarkan informasi yang besifat tuduhan, fitnah, maupun SARA yang mengundang kebencian.
Kalangan pakar komunikasi dan internet menyatakan UU ITE yang baru ini bak pisau bermata dua. Aturan ini bisa untuk menindak mereka yang sengaja menyebar hoax. Namun di sisi lain juga bisa berpotensi mengekang kebebasan berpendapat jika user dari aturan ini menggunakannya secara kebabalasan.
masalah politik sering dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada ditangan pemerintah.
Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input), terwujud dalam pernyataan keinginan dan tuntutan kebutuhan masyarakat kini di batasi melalui UU ITE.
Sektor pemerintahan berfungsi sebagai keluaran (out-put) yang berupa kebijaksanan dan melahirkan peraturan perundang-undangan, yang merupakan keputusan politik kurang memuaskan masyarakat.
Juga stabilitas sosial, budaya dan agama seperti Ledakan bom yang terjadi di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangunkusumo RT 03, Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Minggu 13 November 2016 pukul 10.15 Wita.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila akan diwujudkan sebagai aturan tuntutan sikap dan tingkah laku bangsa dan akan memberikan landasan, semangat, jiwa secara khas yang merupakan ciri pada elemen-elemen sosial budaya bangsa Indonesia.
masa globalisasi saat ini kondisi dalam negeri yang kacau dapat mengundang campur tangan asing. Intervensi pihak asing dapat berdalih untuk menegakkan nilai-nilai HAM, demokratisasi, Penegakaan Hukum, dan Lingkunggan Hidup, namun semuanya itu dilakukan untuk kepentingan nasional mereka. Situasi kacau dapat terjadi jika unsur utama kekuatan Hankam dan kompunen bangsa tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri.
Kita lihat hari ini indonesia tidak seperti di negara-negara timur tengah yang sedang berkontak senjata. Tapi indonesia sedang mengalami perang pikiran. Para oknum yang berkepentingan dengan menguasai media.
Kekuatan paham kapitalis dan sosialis semakin menjadi-jadi di indonesia namun kita tidak sadar bahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada peringatan hari pers nasional ini kita semua berharap untuk kedepanya mendapatkan pemberitaan yang valid, pers harus memberikan informasi yang edukatif terhadap masyarakat untuk merawat ketahanan nasional.
pengguna internet di Indonesia setiap tahun meningkat. Dari data yang ada, pengguna internet saat ini sudah mencapai 51 persen atau sekitar 132 juta dan diprediksi 2017 ini bisa mencapai menjadi 140 juta.
Oleh karena itu kita perlu menggalang semua kekuatan agar bisa menggunakan media sosial ini untuk kepentingan-kepentingan yang produktif, yang menyebarkan berita bohong atau hoax menurut survei ternyata bukan hanya dari kalangan orang-orang yang literasinya rendah, tetapi juga banyak datang dari orang - orang pintar atau mereka yang mengenyam pendidikan tinggi.
berita bohong atau hoax dan juga caci maki yang perlu mendapat perhatian bersama dengan solusi perlu dilakukannya membangun kesadaran masyarakat dengan budaya berpikir ilmiah mulai dari sekarang.