|
pemberian materi tentang komitmen pembangunan dari sekda Kalbar |
|
Pontianak, Kalbar - Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI) FISIP Universitas Tanjungpura (Untan) Cabang
Pontianak dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu politik (FISIP) Untan, Senin (21/12), menggelar seminar demokrasi
bertema “Komitmen Membangun Daerah Dengan Hargai dan Hormati Serta
Dukung Hasil Pilkada Untuk Indonesia Berdaulat” pada Senin (21/12).
Ketua Panitia pelaksana Zainudin Kismit mengatakan, kegiatan ini
digelar sebagai evaluasi dari proses pemilu sebelumnya yang menimbulkan
kegaduhan politik di masyarakat yang dapat mengancam terhambatnya
pembangunan nasional.
Menurutnya, indikator keberhasilan kontestan partai politik adalah
bagaimana para peserta pemilu tersebut memberikan pendidikan politik
yang cerdas, berintegritas dan berkualitas kepada masyarakat dengan
membangun paradigma politik yang bersih dan peserta pemilu yang berjiwa
besar dan negarawan.
“Peserta pemilu jangan hanya siap untuk menang, namun diperlukan
sikap berjiwa besar untuk siap menerima kekalahan dalam proses pemilu,
karena itu merupakan bagian dari sikap negarawan peserta pemilu,”
tegasnya.
Ia menandaskan, output dari kegiatan ini agar organisasi
kemahasiswaan dan pemuda (OKP) maupun organisasi kedaerahan yang aktif
menyuarakan dan mengawal proses pemilu agar bisa memberikan edukasi dan
pemahaman kepada masyarakat pasca pilkada untuk satu gerakan dalam
membangun daerah dengan lebih transparan dan berwibawa demi kemajuan
daerah.
Sementara itu, Dekan FISIP Untan Sukamto MSi mengatakan, manisfestasi
politik adalah proses dari pemilu itu sendiri yang harus dilaksanakan
dengan memberikan pendidikan politik secara baik di masyarakat.
Ia mencontohkan, sengketa yang terjadi pada proses pemilu jangan
sampai melibatkan rakyat hanya untuk kepentingan politik kelompok
sehingga menimbulkan perpecahan di masyarakat. akan tetapi diselesaikan
sesuai tahapan-tahapan hukum yang telah diatur dalam undang-undang
pemilu.
“Siapa pun yang menjadi kepala daerah sepantasnya kita semua untuk
saling membantu pemerintahan terpilih dan mengawalnya agar pembangunan
daerah dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.
Pengamat politik Kalbar DR Jumadi memaparkan, salah satu mengukur
kreatifitas dan inovasi kinerja pemda adalah dengan memberikan
pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Sementara itu, tingkat indeks pembangunan masyarakat (IPM) Kalbar
berada pada peringkat 29 dari 34 provinsi. “Hal ini menunjukan masih
kurang optimalnya peran pemerintah dalam membangun sumber daya manusia
(SDM),” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, daya saing Pemda yang masih rendah di
tunjukan dengan kualitas tenaga kerja dan SDM dengan keterbatasan
infrastruktur dasar. Ini merupakan pekerjaan rumah yang harus di
selesaikan pemerintah terpilih di Kalbar adalah dengan memberikan
pelayanan publik yang efisien.
“Peningkatan IPM dan kualitas SDM adalah kunci keberhasilan Pemda
diseluruh daerah di Kalbar, dan memperkuat seluruh infrastruktur dasar
di setiap daerah, dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat di
tengah terpuruknya perekonomian nasional,” terangnya.
Secara terpisah, akademisi FISIP Untan, DR Zulkarnaen, menegaskan
demokrasi adalah konsep yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, yang
dibagi dalam kedaulatan hukum dan kedaulatan rakyat.
“Sehingga untuk menjaga kondusifitas pada pemilu di perlukan komitmen
peserta pemilu dengan membuat fakta integritas siap menang dan kalah
sehingga tidak menimbulkan konflik yang mengatasnamakan rakyat pada
pasca pemilu,” harapnya. (Pers HMI Komisariat ISIP Cabang Pontianak)
ADS HERE !!!